Pungli Penyebab Upah Buruh Indonesia Murah
INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menilai faktor eksternal seperti infrastuktur yang buruk dan banyaknya pungutan liar yang dialami pelaku industri, turut menjadi penyebab mengapa upah buruh di Indonesia tergolong murah.
"Sangat-sangat mempengaruhi, karena upah menjadi terjepit, pengusaha harus mengalokasikan begitu banyak dana untuk hal tersebut, sedangkan alokasi untuk upah menjadi sangat rendah," ujar Staf Khusus Menakertrans, Dita Indah Sari usai diskusi bertajuk Buruh Melawan di Jakarta, Sabtu (4/2/2012).
Dita mengatakan masalah pungli hingga kini masih menjadi keluhan umum yang paling banyak disampaikan oleh para pengusaha kepada Kemenakertrans. Tidak hanya pungli, faktor eksternal seperti buruknya infrastruktur pendukung seperti jalan-jalan yang rusak, hingga perbankan yang masih menerapkan sistem bunga yang tinggi juga dirasakan menjadi hambatan bagi dunia usaha.
"Ini yang kemudian menjadi pekerjaan rumah bagi semua kementerian, tidak hanya domain Kemenaketrans, tapi seluruh kementerian untuk bagaimana membuat ekonomi menjadi efisien,sehingga alokasi dana untuk buruh akan lebih besar ketimbang untuk dana yang lain," jelasnya lagi.
Teddy PKPI : Kenapa LSM MUI kebakaran jenggot
Khofifah Antar Buruh Jatim Temui Menkopolhukam
Diakui Dita sesuai fakta yang terjadi, upah buruh di Indonesia memang masih tergolong kecil. "Memang ada fakta bahwa upah buruh masih sangat rendah. Kita tidak bisa berharap orang jadi sejahtera dengan upah minimun," katanya.
Hal itu pun diamini M. Iqbal, Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Bahkan dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, upah buruh Indonesia termasuk sangat kecil alias murah.
"Sudah saatnya rezim upah murah dihentikan, ini menjadi objek jual ke investor yang biasa disebut dengan upah buruh Indonesia kompetitif padahal murah," ujarnya.
Dia mencontohkan, upah buruh elektronik dan otomotif di Bekasi, hanya sebesar Rp1,8 juta. Sedangkan di Thailand sudah mencapai 300 dolar per bulan, Malaysia 500 dolar bahkan di Singapura tidak ada upah minimum. [bay]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Pengungsi Kalsel Alami Berbagai Gangguan Kesehatan
news 20 Jan 2021 11:00

Menko Airlangga Sempat Positif COVID-19
news 20 Jan 2021 10:00

Pengamanan Jelang Pelantikan Presiden AS Joe Biden
news 20 Jan 2021 09:37

Aparat Bersenjata Kawal Minimarket di Mamuju
news 20 Jan 2021 09:00

266 Penyelam Diterjunkan
news 20 Jan 2021 08:34

Anggota Polisi Tewas Depan Terminal Bongkar Muat
news 20 Jan 2021 08:09