Demokrat-PAN, Pengamat: Sudah Kelompok Oposisi
INILAHCOM, Jakarta - Pengamat politik Arbi Sanit menilai, tak etis apabila Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) nantinya, berbalik arah mendukung petahana usai penetapan hasil Pilpres 2019 oleh KPU RI. Pasalnya, sejak awal kedua partai tersebut telah getol mendukung capres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Enggak etis, itu melanggar etika. Kan dia sudah termasuk kelompok oposisi, nomor 02, lah tiba-tiba keluar dan masuk ke nomor 01," kata Arbi, Sabtu (8/6/2019).
Angota Dewas KPK Artidjo Alkostar Wafat
Belasan Tempat Usaha di Bekasi Disegel
Menurut Arbi, semestinya Demokrat dan PAN harus tetap solid dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi lantaran itu merupakan pilihan politik yang telah ditentukan sebelumnya.
"Itu etikanya karena dia sudah pilih. Memilih 2019 itu berarti selama 5 tahun yang akan datang posisi politiknya disana, dia gak bisa main kutu loncat
. Main kutu loncat itu adalah kebiasaan Golkar orde baru karena mau cari selamat. Sekarang mau cari selamat apa? Kan semua bebas. Kecuali nafsu berkuasa mengalahkan etika, rasa malu, mengalahkan kepribadian, mengalahkan kehormatan, kalau begitu bisa saja jadi kutu loncat kapanpun," pungkasnya. [wll]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Seorang Pria Hilang Terseret Arus Sungai di Serang
news 28 Feb 2021 11:00

Rumah-rumah dan Kendaraan di Dompu Disapu Banjir
news 28 Feb 2021 10:50

Makan di Pesta Ulang Tahun Anak-anak Keracunan
news 28 Feb 2021 10:33

Fitur Baru YouTube Perluas Pengawasan Orang Tua
ototekno 28 Feb 2021 10:10

11 Hari Terapung di Laut, Dua Awak Kapal Selamat
news 28 Feb 2021 09:37

PSK Mulai Menjamur di Wilayah Solo
news 28 Feb 2021 09:20