Instabilitas Global Kendala RI Tumbuh Tinggi
INILAHCOM, Jakarta--Ekonom Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Felianti, menegaskan, instabilitas ekonomi global masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berbicara dalam diskusi "Economic and Political Outlook 2020" yang digelar lembaga riset SIGMAPHI di Jakarta, Kamis (12/12/2019),
Talisa menegaskan, instabilitas global itu juga yang membuat beberapa lembga internasional menduga, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tidak akan sampai level 5%.
Talisa mencontohkan prediksi JP Morgan yang memprediksi pertumbuhan Indonesia 2020 sebesar 4,9%. Bahkan, Moody,s memprediksi pertumbuhan RI pada 2020 hanya 4,7%.
"IMF dan World Bank juga merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global beberapa kali," kata Telisa.
KPK Ingatkan Anak Rhoma Irama Soal Ini....
Perantara Suap Joko Tjandra Divonis 6 Tahun Bui
Kendati demikian, Telisa mengakui, masih ada peluang pertumbuhan ekonomi 2020 bisa di atas 5% sesuai prediksi lembaga riset SIGMAPHI. Dia menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. SIGMAPHI memprediksi, pertumbuhan ekonomi 2020 bsia mencapai 5,03%.
"Optimalisasi sector ekonomi digital, perkuat UMKM, peningkatan SDM dan rencana kebijakan Omnibus Law dan super deductive tax menjadi aspek penting memanfaatkan pembangunan yang sudah dilakukan," tambah Telisa.
Dia menjelaskan bahwa peningkatan SDM diharapkan mampu mengoptimalisasi bonus demografi dan menciptakan generasi pekerja yang bermoral, dinamis, dan menguasai IPTEK. Peningkatan SDM harus diikuti dengan optimalisasi kerjasama dengan sektor industri.
Selain itu, permasalahan regulasi diharapkan dapat terselesaikan dengan adanya rencana kebijakan Omnimbus Law yang menyasar UU Perpajakan, cipta lapangan kerja, dan pemberdayaan UMKM. Ada sebanyak 74 undang-undang yang teridentifikasi menghambat investasi. [lat]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Lokasi Temuan Arca di Kediri Ditinjau BPCB Jatim
news 19 Jan 2021 14:00

Pekan Ini, Rupiah Diramal Tembus Rp14 Ribu per US$
news 19 Jan 2021 13:15

Samsung Akan Jual Semua Smartphone Tanpa Charger
ototekno 19 Jan 2021 13:13

Potret Kedekatan Giorgio Abraham dan Yasmin Napper
rileks 19 Jan 2021 12:01

Lagi Cari Rumah? Berikut 5 Tips Sebelum Menentukan
rileks 19 Jan 2021 11:27

Slank Rilis Album Vaksin di Tengah Pandemi
rileks 19 Jan 2021 10:52