Bursa Saham Asia Jatuh
INILAHCOM, Jakarta - Pasar Asia Pasifik jatuh pada hari Senin (6/1/2020) setelah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Saham Jepang kembali untuk hari pertama perdagangan mereka dengan patokan Nikkei 225 menurun 1,85% pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 1,48%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,83%.
Di Australia, ASX 200 turun 0,72%, dengan sebagian besar sektor perdagangan lebih rendah. Subindex keuangan yang sangat tertekan turun 1,28% karena saham bank-bank besar di negara itu jatuh, tetapi sektor energi naik 0,78%.
Australia telah bergulat dengan musim kebakaran dahsyat yang diperkirakan akan memburuk ketika bulan-bulan musim panas berlanjut. Kebakaran hutan telah menewaskan sedikitnya 18 orang sejauh ini, menghancurkan lebih dari 1.000 rumah dan sembilan juta hektar.
Hampir setengah miliar hewan di negara bagian New South Wales dikatakan telah dibunuh oleh kobaran api dalam beberapa bulan terakhir dan jumlah kematian diperkirakan akan meningkat.
Di tempat lain, futures menunjuk ke pembukaan lebih rendah di AS - pembukaan tersirat untuk Dow Jones Industrial Average turun 113 poin.
Kakek Tua Renta ini Lapor Propam Mabes Polri
Demo di KPK, SPKS Minta BPDPKS Tak Berpihak
Ketegangan global meningkat akhir pekan lalu setelah komandan militer Iran terbunuh dalam serangan udara AS di Baghdad, yang meningkatkan kekhawatiran pembalasan dari pasukan Iran. Rezim Iran mengatakan hari Minggu bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi batas pengayaan uranium yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015, yang ditarik secara sepihak AS pada 2018.
Harga minyak melonjak 3% pada hari Jumat di tengah kekhawatiran bahwa potensi konflik antara AS dan Iran dapat mengganggu produksi energi di wilayah tersebut.
Minyak mentah berjangka AS naik 1,35% pada US$63,90 per barel pada Senin pagi di Asia. Benchmark global, Brent menambahkan 1,69% menjadi US$69,76.
"Ketegangan geopolitik tampak seperti tetap tinggi dalam beberapa hari mendatang, jadi berikan dukungan untuk harga minyak dan menjaga pasar aset berisiko pada posisi defensif, termasuk mata uang 'pertumbuhan'," Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, menulis dalam catatan pagi seperti mengutip cnbc.com.
Di pasar mata uang, dolar AS diperdagangkan mendekati datar terhadap sekeranjang mata uang. Indeks dolar berada di sekitar 96,835, turun dari ketinggian sebelumnya di 96,873.
Yen Jepang berpindah tangan pada 108,03 per dolar, melemah dari level sebelumnya di sekitar 107,75. Sementara itu, dolar Australia menguat menjadi $ 0,6950, naik dari sekitar $ 0,6930.
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Orang Dekat Jozeph Zhang Segera Diperiksa Polisi
news 22 Apr 2021 21:00

Update Kasus Covid-19 Nasional 22 April 2021
news 22 Apr 2021 20:00

Kakek Tua Renta ini Lapor Propam Mabes Polri
news 22 Apr 2021 19:50

Demo di KPK, SPKS Minta BPDPKS Tak Berpihak
news 22 Apr 2021 19:05

Dana BLBI Rp110 T Akan Ditagih ke 22 Obligor
news 22 Apr 2021 18:23

Daftar Film Falcon Pictures Paling Dinanti Netizen
rileks 22 Apr 2021 18:13