Sepekan, Saham Anak Usaha Grup Lippo Naik 2 Digit
INILAHCOM, Jakarta - Kinerja saham anak usaha grup Lippo melejit dua digit. Mereka adalah PT Lippo Karawaci (LPKR), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT First Media Tbk (KBLV), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Bank National Nobu Tbk (NOBU).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham MLPT memimpin kenaikan hingga 53,91%, menjadi Rp885. Disusul KBLV yang melesat 32,7% ke Rp438. Sementara NOBU terkerek 31,34% ke Rp 880. Sedangkan MLPL dan LPKR, naik masing-masing 24% dan 22,6% menuju harga Rp62 dan Rp180. Sementara LPCK naik 10,24% menuju Rp795.
Kenaikan harga yang dialami beberapa saham Grup Lippo ini, menurut analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardiastama dipantik dari sisi harga yang relatif murah, serta kuatnya sentimen positif. Semisal, pembagian dividen yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Kata Okie, untuk MLPT memiliki dividend payout ratio-nya cukup besar secara historis. Pada 2019, dividend payout ratio mencapai 182,19%. Sementara 2018, dividend payout ratio MLPT mencapai 80,19%. Tahun ini, dividend payout ratio MLPT diproyeksikan sebesar 181,76%.
MLPT tercatat akan membagi dividen Rp 133 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Rp 249,38 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan laba bersih yang dikantongi sepanjang 2019.
Menilik laporan keuangan MLPT sepanjang 2019, laba bersih mencapai Rp137,27 miliar. Hingga akhir tahun 2019, MLPT masih memiliki saldo laba belum dicadangkan hingga Rp 545,96 miliar. Selain itu, dividend yield MLPT yang tinggi turut menopang penguatan sahamnya.
Anak Harimau Terjerat di Kebun Milik Warga
Remaja 14 Tahun Kepergok Saat Berbuat Terlarang
Nah, dari lima saham yang naik, saham LPCK dan LPKR masih sangat layak dilirik karena dari sisi likuiditas masih sangat kuat.
Dia menambahkan, selama LPCK masih terjaga di atas Rp700, investor boleh mempertimbangkan buy on weakness dengan target harga Rp 850. Kata dia, pola pembalikan arah dari bearish ke bullish juga sudah terlihat sejak Maret 2020.
Pada Jumat (5/6/2020), harga saham LPCK menguat 4,61% ke Rp 795 per saham. Meski naik tipis, karena LPCK memiliki likuditas kuat, maka dari sisi pergerakan saham paling menarik. Pasalnya, LPCK secara teknikal sudah membentuk tren naik sejak pertengahan Mei lalu dan terus berlanjut hingga saat ini.
Sementara itu, saham LPKR hari ini (Senin, 8/6/2020), dibuka menghijau di level Rp184,00 per lembar saham. Atau naik 1,66% ketimbang penutupan Jumat (5/6/2020).
Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas menilai, LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti dan juga kesehatan akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang. Animo di kedua bisnis sektor itu memang cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Yang pasti, pelonggaran pembatasan sosial serta berlakunya kenormalan baru, akan menimbulkan optimisme dan memungkinkan kinerja operasional mal dan sektor properti berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat. Kesehatan emiten dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR. [ipe]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Dari 34 Provinsi, DKI Tertinggi Kasus Positif
news 24 Jan 2021 20:00

Musik & Radio Punya Peran Jaga Imun Saat Pandemi
rileks 24 Jan 2021 20:00

1.222 Pemilik Usaha di Sumbar Langgar Prokes
news 24 Jan 2021 19:00

Ada Genangan Air, Ini Kata Gubernur Anies
news 24 Jan 2021 18:30

Update Kasus COVID-19 Nasional 24 Januari 2021
news 24 Jan 2021 18:20

Terpapar Covid-19 Kasudin Dukcapil Jakpus Wafat
news 24 Jan 2021 18:13