Di Tengah Pandemi COVID-19, Astra Agro Malah Mujur
INILAHCOM, Jakarta - Di tengah pandemi COVID-19, kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk justru semakin kinclong. Industri sawit anak usaha Astra Group ini, justru mampu mengoleksi cuan besar.
Dalam paruh pertama 2020, emiten bersandi AALI ini, membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 6,5% secara tahunan alias year on year (yoy). Angkanya bergerak dari Rp8,5 triliun (semester I/2019) menjadi Rp9,1 triliun (semester I/2020).
Sepanjang pandemik COVID-9, Direktur Utama Astra Agro Letari, Santosa mengatakan, kegiatan operasional di perkebunan kelapa sawit Astra berjalan normal. Perseroan menerapkan rotokol COVID-19 secara yang ketat. Di mana, physical distancing diterapkan dalam seluruh kegiatan karyawan, serta menyiapkan perlengkapan dan sarana mencegah penularan COVID-19. Mulai dengan pemakaian masker dan penyediaan disinfektan. "Selain itu, juga diberlakukan pembatasan akses keluar masuk ke dalam wilayah areal perkebunan," kata Santosa.
Tantangan selain Covid-19, kata Samtosa, adalah puncak musim kemarau yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Perseroan melakukan pencegahan dengan meningkatkan langkah-langkah antisipatif, seperti diperkuatnya Fire Management System dengan penggunaan Unmaned Aerial Vehicle (UAV), pesawat tanpa awak atau drone yang diterbangkan secara rutin untuk memantau kondisi sekitar perkebunan.
"Di samping itu, Astra Agro menyiapkan infrastruktur seperti unit pemadaman, embung, simulasi serta koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait, maupun sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan secara intensif," ungkapnya.
Jembatan Joyoboyo Segera Diresmikan
Bea Cukai Bina IKM-UMKM Lirik Pasar Internasional
Oh iya, kembali ke soal kenaikan pendapatan Astra Agro itu ditopang kenaikan harga jual rata-rata minyak mentah sawit (Crude Palm Oil/CPO). Seperti yang pernah disampaikan dalam Public Expose yang diselenggarakan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di mana, harga jual rata-rata CPO Astra Agro di semseter I-2020, mengalami kenaikan 25,9% (yoy). Dari Rp6.441 menjadi Rp 8.109 per kilogram. Kenaikan ini terjadi manakala pandemi COVID-19 menyelimuti negeri, berdampak kepada naiknya serapan pasar dalam negeri. Sebagai dampak dari pelaksanaan program mandatori B30 oleh pemerintah.
Dari sisi operasional, pada periode yang sama, produksi CPO Astra Agro turun 15,2% dari 834 ribu ton menjadi 707 ribu ton. Dampak cuaca kering yang terjadi pada 2019. [ipe]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Gempar 15 Pemuda Tersengat Listrik Bersamaan
news 21 Apr 2021 13:00

Desain realme Q3 Ini Bisa Menyala Dalam Gelap
ototekno 21 Apr 2021 12:30

DPR Minta Menteri BUMN Erick Thohir Bersikap
news 21 Apr 2021 12:12

KPK Panggil Chief of Finance Officer Bank Panin
news 21 Apr 2021 11:39

Dukung WFH dan SFH, ADVAN Rilis Cpe Router Start
ototekno 21 Apr 2021 11:30

POCO Resmi Luncurkan 'Flagship Killer' F3 5G
ototekno 21 Apr 2021 10:30