Ketua KPU Ponorogo Alami ini Saat Beli Nanas
INILAHCOM, Ponorogo - Ketua KPU Ponorogo Munajat, pada Senin (12/10/2020) malam, menjadi korban pencurian dan pemberatan. Modus yang digunakan para pelaku dengan memecah kaca mobil miliknya dan mengambil tas kecil yang ada di dalam mobil.
Saat itu Munajat sedang meninggalkan mobilnya untuk membeli buah nanas di kios buah di jalan raya Siman- Jabung, masuk Desa Bajang Kecamatan Mlarak Ponorogo.
"Alhamdulillah hari ini saya dalam keadaan sehat, kemarin kejadiannya, ya setelah pulang dari kantor KPU," kata Munajat.
Munajat menceritakan kejadian naas itu terjadi saat dirinya dalam perjalanan pulang ke rumah. Dia bertolak dari KPU Ponorogo setelah magrib, dirinya tidak langsung pulang, namun berhenti ke beberapa tempat.
Pertama, menuju kantor pos Ponorogo untuk membeli materai. Usai dari sana kembali berhenti ke toko buah yang berada di Jalan Gajah Mada.
"Di toko buah itu lupa tidak beli nanas, jadi saya putuskan berhenti lagi di kios buah yang ada di jalan raya Siman-Jabung," katanya.
Posisi mobil berada di kiri jalan dalam keadaan terkunci, sedangkan Munajat menyeberang ke kanan jalan menuju kios buat tersebut. Saat membeli buah nanas itu, ada dua orang lagi yang juga akan membeli buah.
Dua Tahun Lolos Curi Mutiara Modal Celana Dalam
Pelaku Jambret Sadis Diterjang Timah Panas
Munajat mengatakan keduanya berkomunikasi dengan logat bahasa Indonesia, seperti bukan orang sini. Tak kurang 15 menit, tiba-tiba mobil dinas Munajat yang bernomor polisi AE 1167 SP alarmnya berbunyi. Setelah ditoleh ada dua orang yang mencurigakan, langsung kabur dengan sepeda motor.
"Setelah di lihat kaca mobil depan sebelah kiri pecah, tas kecil diambil para pelaku. Dua orang yang mau beli buah itu saya minta untuk mengejar para pelaku dengan sepeda motornya," bebernya.
Belakangan, dia menyadari kalau kedua orang yang akan beli buah itu kemungkinan komplotan dari pelaku yang mengambil tasnya tersebut. Sebab, sejak awal membeli, mereka mencoba mengalihkan perhatiannya. Dalam tas kecil yang dibawa pelaku itu, kata Munajat, isinya SIM, KTP, ATM dan uang tunai sebanyak Rp 5.800.000.
"Ya dianggap ini sebagai musibah, saya bersyukur masih dikarunia kesehatan," pungkasnya. [beritajatim]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Awali 2021, Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal
news 23 Jan 2021 15:01

Mendes Yakin SDGs Desa Percepat Pembangunan Desa
news 23 Jan 2021 14:59

Ini Bentuk Support Sandiaga ke Pelaku UMKM Batam
news 23 Jan 2021 14:56

Inilah 10 Penyebab Lampu Sepeda Motor Meredup
ototekno 23 Jan 2021 14:14

KKP Rilis 20 Jenis Ikan Yang Dilindungi
news 23 Jan 2021 14:00

Seberapa Canggih Prosesor Mobile AMD Ryzen 5000?
ototekno 23 Jan 2021 13:13