Lawan Kampanye Hitam Sawit, BPDPKS Gandeng PGRI
INILAHCOM, Jakarta - Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia, selalu menjadi sasaran kampanye negatif banyak pihak yang anti sawit. Perlu strategi khusus melawannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, industri kelapa sawit nasional seringkali dituduh dan dituding sebagai komoditas penuh mudharat dari aspek kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan.
Mirisnya, berbagai tudingan tersebut tidak didasarkan pada fakta obyektif yang ada di lapangan. Meski demikian, hadirnya kampanye negatif tersebut di tengah masyarakat tetap saja menimbulkan sejumlah persepsi negatif, baik secara domestik maupun global.
Beberapa isu negatif yang muncul tersebut, diantaranya, terkait tuduhan perkebunan kelapa sawit yang dianggap lebih ekspansif daripada tanaman minyak nabati lain; kelapa sawit menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan pemanasan global; minyak kelapa sawit mengandung kolesterol sehingga tidak baik untuk kesehatan; perkebunan kelapa sawit mengeksploitasi tenaga kerja anak-anak; serta kehadiran minyak sawit dituduh justru merugikan negara-negara berpendapatan rendah.
Menyikapi serangan kampanye negatif tersebut, diperlukan counter opini yang berisi tentang berbagai aspek positif terkait industri sawit nasional yang disampaikan ke masyarakat secara lebih terstruktur dan terencana.
IPOC 2020, Airlangga: Terima Kasih Industri Sawit
FSPMI KPS Kecam Kampanye Hitam LSM dan Media Asing
"Tujuannya adalah agar nilai-nilai positif dari industri sawit nasional lebih dapat dipahami lagi di masyarakat, baik di level domestik maupun global. Dan salah satu kampanye (positif) yang paling efektif adalah lewat dunia pendidikan," ujar Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, saat membuka kegiatan Palm Oil EduTalk 2020 di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Melalui kegiatam Palm Oil EduTalk 2020, menurut Eddy, pihaknya bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia DKI Jakarta (PGRI DKI Jakarta) untuk menggelar sosialisasi dan promosi sawit di kalangan guru-guru sekolah anggota PGRI DKI Jakarta.
Melalui kegiatan tersebut, BPDPKS ingin berbagi pengetahuan terkait multimanfaat dan peran kelapa sawit sebagai supporting lifes systems masyarakat dunia. "Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan secara offline di Kebun Raya Bogor, sedangkan peserta guru lainnya mengikuti secara online melalui aplikasi Zoom Meeting," tutur Eddy.
Dengan adanya kegiatan ini, Eddy berharap kalangan guru dapat turut membantu menyebarkan berbagai fakta objektif tentang kelapa sawit dari aspek ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan sosial kepada peserta didik, kolega sesama pendidik dan juga masyarakat di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, secara bertahap dunia pendidikan juga dapat turut berperam dalam menangkal berbagai mitos terkait informasi negatif tentang industri sawit.
Hadir sebagai pembicara dalam acara ini, Ketua Umum PGRI DKI Jakarta, Dr Adi Dasmin; Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi; Anggota Bidang Sustainability Gapki, Dr Bandung Sahari; dan CEO & Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan. [ipe]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

DANA Dapatkan Sertifikasi Keamanan Data
ototekno 26 Jan 2021 10:10

2.680 Vaksin Covid-19 Tahap Pertama Tiba di Tuban
news 26 Jan 2021 10:03

Awan Panas Guguran Merapi Meluncur 1.000 Meter
news 26 Jan 2021 09:51

Pria Ini Serang Polisi Pakai Samurai di Kedai Kopi
news 26 Jan 2021 09:48

Pasutri Kegep Pakai Surat Rapid Test Palsu
news 26 Jan 2021 09:39

Smartphone Nokia 'Quicksilver' Meluncur Tahun Ini
ototekno 26 Jan 2021 09:09