Gegara Kawanan Monyet Petani Merugi
INILAHCOM, Lebak - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kerugian akibat serangan kawanan monyet dan babi hutan yang datang secara berkelompok merusak tanaman pertanian.
"Kami merugi biasanya hasil pendapatan pertanian sekitar Rp5 juta, namun kini Rp1 juta perbulan akibat serangan binatang itu," kata Udin (60) seorang petani di Kadu Guling Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.
Kawanan monyet datang berkelompok antara 10 sampai 15 ekor menyerang tanaman pertanian pisang, singkong, ubi dan jagung sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
Sedangkan, serangan babi hutan pada dini hari sekitar pukul 02.00 sampai 03.30 WIB.
Populasi binatang tersebut yang datang secara berkelompok merusak tanaman pertanian dan membuat petani merasa ketakutan sebab binatang itu bisa melakukan aksi perlawanan.
"Kami tidak berani berada di kebun hingga sore hari karena khawatir diserang kawanan monyet," kata Udin.
Menurut dia, petani di sini mengalami kerugian akibat serangan binatang tersebut.
Mereka terpaksa memanen lebih dahulu, sebab jika menunggu matang dikhawatirkan dimakan binatang itu.
Serangan monyet dan babi hutan di wilayahnya sudah berlangsung dua tahun terakhir dan menimbulkan kerugian cukup besar.
"Kami berharap pemerintah daerah bisa mengantisipasi serangan binatang itu agar petani bisa kembali melaksanakan tanaman pertanian palawija dan hortikultura," katanya.
Dapat Keadilan Hartati Juluki Jaksa Agung Pahlawan
Mayoritas Komisi VI Dukung Kementerian BUMN
Mamad (55) seorang petani Sindangwangi Kabupaten Lebak mengatakan tidak bisa memanen tanaman miliknya seperti pisang, ubi, pepaya dan kacang tanah akibat serangan monyet dan babi hutan.
Saat ini, populasi binatang menyerang tanaman petani setelah adanya alih fungsi lahan, karena habitatnya di kawasan hutan dieksploitasi pertambangan batu.
Selain itu juga dampak pembangunan Waduk Karian, sehingga monyet kesulitan untuk mencari makanan.
"Kami menduga satwa itu kelaparan yang biasanya mencari makanan sekitar hutan aliran sungai, namun kini sudah kehilangan habitatnya," katanya.
Yayan (50) warga Cigemblong Kabupaten Lebak mengatakan kebanyakan tanaman pertanian yang diserang monyet dan babi hutan itu adalah tanaman pisang, jagung, kacang, petai, pepaya dan durian.
Satwa itu tinggal di sekitar hutan, namun kini beralih fungsi sehingga mereka kesulitan untuk mencari makanan.
Untuk mencegah tanaman tidak dimakan binatang, maka petani memasang "bebegig" atau patung menyerupai manusia.
Selain itu juga melindungi komoditas buah pertanian yang siap dipanen dengan memasang kaleng maupun bunyi-bunyian.
Pemasangan itu, kata dia, untuk mengusir satwa agar tidak menyerang tanaman pertanian.
"Kami terkadang merasa ketakutan jika gerombolan monyet dengan jumlah banyak karena mereka bisa menggigit," tutup dia. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Astra Peugeot Beri Diskon Layanan Body Repair
ototekno 20 Jan 2021 21:30

Ini Dia 7 Kuliner Khas Semarang yang Bikin Nagih
rileks 20 Jan 2021 21:13

Pernah Jual Martabak, Chandra Jadi Pebisnis Sukses
news 20 Jan 2021 20:15

Hoaks Vaksinasi Tewaskan Kasdim, Pelaku Ditangkap
news 20 Jan 2021 20:00

Ducati Monster Capai Penjualan 350.000 Unit
ototekno 20 Jan 2021 20:00

Raisa Trending Twitter Usai Jadi Model Iklan AMDK
rileks 20 Jan 2021 19:01