Alasan Wapres Tak Divaksin Covid-19 Tahap Pertama
INILAHCOM, Jakarta - Wakil Presiden RI Maruf Amin dipastikan tak bakal menerima vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada tahap pertama vaksinasi serentak di Indonesia.
"Karena Pak Wapres berusia di atas 60 tahun, jadi beliau tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang, yang Sinovac itu," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi , dikutip Antara, Selasa (5/1/2021).
Wapres Maruf akan menerima vaksin yang sesuai dengan kriteria usia dan kondisi kesehatannya.
"Mungkin nanti di tahap berikutnya, kalau ada vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Pak Wapres," katanya.
Vaksin COVID-19 yang telah tersedia di Indonesia saat ini adalah buatan Sinovac dan sedang dilakukan uji klinis untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sekaligus fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wapres Minta Percepat Vaksinasi di Daerah
Hari Ini Jokowi Pantau Vaksinasi di Sidoarjo
Berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), penerima vaksin COVID-19 harus berada di rentang usia 18 hingga 59 tahun.
Selain itu, penerima vaksin tidak boleh menderita penyakit komorbit, antara lain autoimun sistemik, infeksi akut, gangguan ginjal kronis, hipertensi, gangguan jantung koroner, hipotiroid, dan kanker.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo akan menjadi penerima pertama vaksin buatan Sinovac di Indonesia, yang dijadwalkan pada hari Rabu (13/1).
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis, yang dikirimkan dalam dua tahap, yakni 1,2 juta dosis pada tanggal 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada tanggal 31 Desember 2020.
Hingga saat ini, vaksin Sinovac tersebut telah didistribusikan dan tiba di Banten (14.560 dosis), Jawa Tengah (62.560 dosis), Jambi (20.000 dosis), Sumatera Barat (36.920 dosis), Sumatera Selatan (30.000 dosis), Bengkulu (20.280 dosis), Kalimantan Utara (10.680 dosis), Sulawesi Barat (5.960 dosis), dan Papua (14.680 dosis). [wll]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Ternyata ini Penyebab Cuaca Ekstrem di Jambi
news 18 Apr 2021 03:00

Usulan Anies Disetujui Sekjen PBB
news 18 Apr 2021 02:00

Chelsea Melaju ke Final Usai Singkirkan Man City
arena 18 Apr 2021 01:30

Polri Selidiki Video Oknum Mengaku Nabi ke-26
news 18 Apr 2021 01:28

Siklon Surigae Tak Berdampak ke Cuaca Jabodetabek
news 18 Apr 2021 01:00

Gegara Sekarung Sabu, Nelayan Ditangkap Polisi
news 18 Apr 2021 00:40