Kinerja Stabil, Tahun Ini Asuransi Sompo Optimis
INILAHCOM, Jakarta - PT Sompo Insurance Indonesia (Asuransi Sompo) menunjukkan kinerja keuangan yang stabil memasuki 2021 yang semakin menantang.
Eric Nemitz, selaku CEO PT Sompo Insurance Indonesia, menjelaskan, "Tujuan kami yang terutama adalah melindungi nasabah kami ketika mereka membutuhkannya. Peran asuransi dalam melindungi masa depan menjadi lebih penting di tengah ketidakpastian akibat pandemi ini. Bagi kami, memiliki fondasi bisnis yang kokoh dan tangguh merupakan hal yang fundamental."
Tahun ini, kata dia, Asuransi Sompo menargetkan bisa tumbuh secara berkesinambungan dengan terus berinovasi demi kesejahteraan nasabahnya. Dalam laporannya , Deloitte optimis bahwa pasar asuransi umum global akan rebound pada 2021 dengan pertumbuhan sekitar 3%.
"Beberapa tantangan dan risiko yang harus dipertimbangkan dan diantisipasi di tahun ini, antara lain adalah meningkatnya kegiatan pemasaran secara daring (online) dan munculnya permasalahan penyelesaian klaim terkait COVID-19." kata dia.
Rasio solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) Asuransi Sompo per Desember 2020, mencapai 208 persen (tidak diaudit), jauh di atas angka 120 persen yang diwajibkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akulaku-Equity Life: Asuransi ProCovid Plus
Dorong BPK dan OJK Audit Khusus WanaArtha Life
Ini berarti, Asuransi Sompo bisa memenuhi kewajiban asuransinya hampir dua kali lipat dari batas minimum yang ditentukan. Sebagai perusahaan asuransi umum dengan pengalaman selama 45 tahun di Indonesia dan lebih dari 130 tahun di Jepang, kinerja Asuransi Sompo pada 2020 didorong kepercayaan para nasabah pada layanan dan perlindungan terhadap berbagai risiko di properti, kendaraan bermotor, pengiriman kargo, teknik, kesehatan, kecelakaan pribadi, perjalanan, kredit perdagangan, kewajiban bisnis, dan banyak lainnya.
Penawaran produk yang beragam ini, dikombinasikan dengan pelayanan yang cepat dan mudah, serta solusi komprehensif, memungkinkan Asuransi Sompo memenuhi kebutuhan pribadi atau bisnis nasabahnya di berbagai skala.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Hastanto Sri Margi Widodo menilai, marwah industri asuransi adalah mengelola risiko atau liabilitas dengan aset yang ada, sehingga manajemen aset dan liabilitas itu menjadi kunci . "Tidak diragukan lagi, COVID-19 telah menjadi akseleran adopsi teknologi di industri asuransi untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas. Nasabah menginginkan pelayanan yang personal dan on-demand di ponsel mereka," tuturnya. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter
news 09 Mar 2021 10:16

Oknum PNS Kegep Berbuat Mesum di Banda Aceh
news 09 Mar 2021 09:20

Beberapa Daerah Diprediksi Turun Hujan Lebat
news 09 Mar 2021 09:11

Marzuki Alie Gugat AHY ke PN Jakarta Pusat
news 09 Mar 2021 09:04

Faisal: Jangan Asal Benci Produk Asing Pak Jokowi
news 09 Mar 2021 08:09

42,9 Kilogram Sabu Ditemukan Dalam Semak-semak
news 09 Mar 2021 08:08