Pasien RS Telogorejo Semarang Diduga di Covid kan
INILAHCOM, Semarang - Samuel Reven (26) pasien Rumah Sakit Telogorejo Semarang yang meninggal dunia. Kuat dugaan mendiang telah di-COVID-kan oleh pihak rumah sakit guna memperoleh anggaran dari Kementerian Kesehatan.
Erni Marsaulina, ibu Samuel Reven, menyampaikan dugaan itu terungkap saat korban menjalani proses perawatan di rumah sakit tersebut. Saat masuk ke RS Telogorejo, putra sulungnya itu sempat harus menunggu beberapa jam sebelum mendapat kamar.
Saat menunggu itu, kata dia, petugas rumah sakit datang dengan membawa sebuah formulir yang harus diisi jika ingin segera memperoleh kamar.
"Sempat ditawari form yang isinya seluruh biaya perawatan akan dibayari oleh Kemenkes," kata Erni Marsaulina, dikutip Antaranews.
Tawaran itu, lanjut dia, sempat ditolak karena keluarga ingin membayar biaya perawatan secara mandiri.
Namun, menurut dia, formulir itu akhirnya ditandatangani agar Samuel bisa segera bisa mendapat kamar.
Ia menuturkan Samuel akhirnya ditempatkan di kamar isolasi karena pada pemeriksaan tes cepat COVID-19 hasilnya reaktif.
Selama empat hari dirawat di ruang isolasi hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia, kata dia, Samuel dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan dua kali tes usap serta foto toraks paru-paru.
Banjir, Sejumlah Penerbangan Semarang Ditunda
Semarang Dikepung Banjir, Jalur Pantura Putus
Bahkan, Samuel yang dimakamkan di Jakarta itu tidak melalui protokol COVID-19 saat pemakaman.
Setelah mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pemulangan jenazah, keluarga kemudian mengurus biaya perawatan ke rumah sakit.
"Seluruh biaya dinolkan, tidak dipungut biaya oleh rumah sakit," ucapnya.
Keluarga Samuel Reven sendiri melaporkan RS Telogorejo ke polisi atas dugaan malapraktik yang menewaskan putra pasangan Raplan Sianturi dan Erni Marsaulina itu. Keluarga korban ingin mengetahui penyebab pasti kematian Samuel.
Sebelumnya, manajemen RS Telogorejo melalui Direktur Pemasaran, Grace Rutyana, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat menyatakan telah melakukan perawatan dan tindakan medis terbaik sesuai dengan standar pengobatan terhadap almarhum.
"Namun, segala usaha dan jerih payah manusia adakalanya Tuhan berkehendak lain," ujarnya.
Menurut dia, seluruh kronologi, proses, dan tindakan medis sudah dijelaskan dengan proporsional dan benar sesuai standar organisasi profesi kepada pihak keluarga.
"Selanjutnya kami tetap bersedia melakukan mediasi dengan pihak keluarga, serta organisasi profesi atau instansi terkait," tukasnya. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Unjuk Rasa di Kanwilkumham DKI Sempat Ricuh
news 02 Mar 2021 18:37

Dua Orang Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Bungo
news 02 Mar 2021 18:00

Jovita Karen Viral Usai Tunggangi Merpati Raksasa
rileks 02 Mar 2021 17:15

Aurra Kharisma Bersiap ke Miss Grand International
rileks 02 Mar 2021 16:47

Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Daftar Merek
news 02 Mar 2021 15:37

Bersiap! Ini Tanggal Peluncuran OPPO Find X3 Pro
ototekno 02 Mar 2021 14:45