Buat Produk Baru, DGNS Ekspansi Cabang ke Wilayah
INILAHCOM, Jakarta - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) melakukan inovasi melalui pemeriksaan keberadaan antibody terhadap virus penyebab Covid-19, SARS CoV-2, S Quantitative yang dilakukan setelah vaksinasi.
Inovasi tersebut diberi nama Anti SARS CoV-2S Quantitative. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah tubuh seorang individu merespon vaksin dan membentuk imunitas dari penyakit Covid-19.
"Hari ini, jenis pemeriksaan Anti SARS CoV-2S Quantitative diluncurkan dan akan melengkapi produk pemeriksaan/tes yang telah tersedia di Diagnos yang sudah mencapai 400 jenis pemeriksaan yang terjaga kualitas dan keakuratannya," kata Managing Director Diagnos Laboratorium Utama, Dennis Jacobus dalam keterangan virtialnya, Kamis (28/1/2021).
Dia menjelaskan, metode pengambilan sample pada tes Anti SARS CoV-2 S Quantitative dilakukan melalui pengambilan darah vena/serology dan pemeriksaan akan selesai dalam 3-4 jam. Sedangkan laporan diterima dalam 24 jam.
Anti SARS CoV-2S Quantitative adalah salah satu dari lima produk baru yg akan diluncurkan Diagnos tahun ini. Empat produk lain adalah Oncogenomics, Nutrigenomics, Pharmagenomics, Microorganism Culture.
Hingga 1 Maret 2021 Sudah Terjadi 657 Bencana
Kronologi Pasok Sabu ke Lapas dengan Cara Dilempar
"Semua produk baru tersebut diharapkan akan menyumbang sekitar 11,4% dari target pendapatan tahun 2021," katanya.
Sementara itu Diagnos tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,1%, dan EBITDA sebesar 28%. Sedangkan realisasi pertumbuhan pendapatan tahun 2020 mencapai lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019.
Selain itu, perseroan juga berencana akan melakukan ekspansi bisnisnya dengan membuka beberapa cabang di beberapa wilayah Indonesia seperti Surabaya, Medan, dan Makassar dengan membangun laboratorium.
"Kami harus pastikan dahulu karena perusahaan punya standard untuk memperluas jangkauan ke kota besar dengan perhitungan yang matang sebelum merilis data yang kongkret. Saat ini kami sedang melakukan feasible studies di beberapa lokasi tersebut," jelasnya.
DGNS belum lama ini menggelar hajatan initial public offering (IPO), dari dana segar hasil IPO senilai Rp 50 miliar, sekitar 42,6% digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya, sekitar 16,0% atau setara Rp 8 miliar untuk bangunan laboratorium, kemudian 16,7% atau setara Rp 8,35 miliar untuk pembelian peralatan laboratorium, dan 9,9% atau senilai Rp 4,95 miliar untuk pembelian 18 mobil untuk mengoptimalkan operasional di cabang dan outlet DGNS.[jat]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Geledah Kantor Bupati Bintan, KPK Sita Dokumen
news 02 Mar 2021 11:00

Waspada Sejumlah Wilayah Hujan Disertai Kilat
news 02 Mar 2021 10:20

Uang Jutaan Ditemukan di Rumah Terduga Teroris
news 02 Mar 2021 10:00

Garena Umumkan 3 Kompetisi Free Fire di Tahun Ini
ototekno 02 Mar 2021 09:09

Kedok Jadi Jaksa, Pria ini Tipu Surabaya
news 02 Mar 2021 08:30

Said Didu: Saudara Kita di Papua Menolak Miras
news 02 Mar 2021 08:00