Selundupkan 1 Orang Sindikat ini Diberi RP120 Juta
INILAHCOM, Mataram - Dua orang pria diduga sebagai anggota sindikat perdagangan manusia lintas negara.
Yakni, berinisial AB (41), warga Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, berperan sebagai perekrut di NTB dan penampung di Jakarta berinisial HS (44), warga Ciracas, Jakarta Timur.
Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata, sindikat perdagangan manusia lintas negara ini punya modal besar. Mereka membiayai perekrutan sampai pengiriman korban. Jaminan keuntungan berlipat ganda membuat bisnis haram ini tetap jalan. Yakni, setiap satu orang yang berhasil direkrut, mereka mendapat upah hingga Rp120 juta.
"Selain menampung, HR ini juga yang memberangkatkan korban," kata kata Hari Brata.
"Setiap satu orang yang berhasil direkrut, mereka ini dapat upah sampai Rp120 juta," timbalnya.
Salah seorang perempuan korban perdagangan manusia dari sindikat ini berinisial HR (29), mengaku awalnya dijanjikan untuk bekerja di Abu Dhabi sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp4 juta per bulannya. Selain gaji tinggi dan pemberangkatan tanpa biaya, korban juga dijanjikan uang saku Rp2,5 juta.
Tak Laporkan Perbuatan Suami, Begini Nasip Istri
KPK Kritisi Bantuan Gub NTB Jelang Pencoblosan
Kelengkapan administrasi untuk keberangkatannya juga dibuatkan oleh pelaku. Mulai dari pengurusan biaya pemeriksaan kesehatan hingga pembuatan paspor di Kota Mataram.
"Tapi faktanya, korban malah diselundupkan ke Turki. Modusnya, korban dimasukkan ke negara lain untuk bekerja tetapi menggunakan visa wisata. Pengirimannya secara perorangan," ucap dia.
Sesampainya di Turki, korban kembali ditampung bersama pekerja migran gelap lainnya dalam sebuah ruangan kecil. Makan dan minum hanya sekali sehari. Paspornya juga ditahan agensi.
Ketika diserahkan kepada majikannya, korban kerap mendapat perlakuan tidak manusiawi. Bahkan gaji yang dijanjikan Rp4 juta hanya diberikan setengahnya.
"Jadi tidak sampai dua tahun, korban memutuskan kabur dan meminta perlindungan ke KBRI di Ankara pada Desember 2020. Dari situ penyelidikan kami dimulai," katanya. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Film Persahabatan Bagai Kempompong Dirilis Besok
rileks 25 Feb 2021 19:08

Jokowi ke NTT untuk Kerja Bukan Kumpulkan Massa
news 25 Feb 2021 18:49

FamGath DrW Skincare Suguhkan Budaya Tradisional
rileks 25 Feb 2021 18:43

All New Mazda6 ELITE Dapatkan Penyegaran
ototekno 25 Feb 2021 18:18

Samsung Beri Pelatihan Coding untuk Guru SMA/SMK
ototekno 25 Feb 2021 17:17

Bripka Cornelius Siahaan Terancam Dipecat
news 25 Feb 2021 17:01