Sputnik V, Vaksin Asal Rusia Bakal Masuk Indonesia
INILAHCOM, Jakarta - Kalau tak ada aral, Sputnik V, vaksin Corona (Covid-19) buatan Rusia, bakal masuk daftar vaksin mandiri di Indonesia.
Perwakilan Sputnik V di Indonesia, PT Putra Cakra Rejekic akan segera bertemu dengan pemerintah dalam rangka pembahasan rencana tersebut.
Dalam hal ini, PT Putra Cakra Rejekic memfasilitasi semua kepentingan pemerintah Indonesia, baik kepada Aurugulf di UAE, selaku pemegang hak ekslusif pemasaran dan distribusi di Indonesia, ataupun kepada Russian Direct Investment Fund (RDIF) di Rusia, selaku sponsor penelitian vaksin Sputnik V di Rusia dan saat ini sebagai pemegang hak exclusive International.
Direktur Utama PT Putra Cakra Rejeki, Siti Aisyah menyatakan, perusahaannya sebagai perwakilan resmi Sputnik V di Indonesia saat ini tengah koordinasi dengan pemerintah melalui instansi terkait, termasuk juga Kadin, untuk menentukan partner industri farmasi yang paling memenuhi persyaratan untuk meregistrasikan Sputnik V di Indonesia dengan mematuhi seluruh ketentuan regulasi di Indonesia.
"Menjadi komitmen kami membantu dan mensupport Vaksin Sputnik V untuk memasuki Indonesia, baik yang nanti akan digunakan secara mandiri maupun untuk kepetingan pemerintah di dalam program vaksin gotong royong dalam rangka penanggulangan Covid-19," ujar Siti Aisyah di Jakarta.
Kata Gatot Usai Ikut Vaksin Nusantara di RSPAD
IDI Sebut Vaksin Buatan China Masih Layak
Vaksin Sputnik V sendiri, kata dia, penelitiannya dilakukan oleh Gamaleya Centre-National Research Centre of Epidemiology and Microbiology di Rusia, yang berdiri sejak 1891 dan merupakan Lembaga research terkemuka di dunia.
Gamaleya Centre adalah Lembaga research pertama yang menemukan vaksin untuk Ebola virus dan A MERS. Kedua jenis vaksin untuk Ebola dan AMERS prinsip kerjanya berdasarkan Human Adenovirus vector platform yang digunakan sebagai dasar penelitian untuk vaksin Covid-19 Sputnik V.
Apa yang menjadikan Sputnik V di yakini sebagai vaksin terbaik dan paling aman di dunia? Sputnik V tidak mengandung virus hidup (yang dilemahkan) sebagaimana umumnya pengembangan vaksin tapi mengandung human adenovirus based vectors Covid-19 yang tidak dapat berkembang biak di tubuh manusia seperti kekhawatiran masyarakat umum utk vaksin dan jelas ini menjadikannya sangat aman.
Aisyah menambahkan, pendekatan penelitian lain yang sangat cemerlang dari Gamaleya Centre adalah penggunaan dua jenis vector serotype: no 5 (Ad5) dan no 26 ( Ad26) yang memberikan imun respons yang kuat dibanding penggunaan satu vector saja umum ditemukan untuk Vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan farmasi lain.
"Seluruh hasil penelitian mengenai Sputnik V membuktikan adanya induksi yang kuat terhadap populasi spesifik sel T-lymphocytes: T-helper (CD4+) dan T-Killer (CD 8+). Disebutkan juga dalam hasil research yang dipublish Gamaleya Centre, IgG respond ditemukan di 100 persen relawan yang disuntik Sputnik V yang ini berarti efektifitas Vaksin ini terbukti sangat baik," pungkas Aisyah. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Tuding Hakim PKPU Berpihak, PPS Bakal Lapor KY
news 16 Apr 2021 17:02

Bea Cukai Eratkan Hubungan dengan Stakeholders
news 16 Apr 2021 17:00

Geliatkan Ekonomi Kota Cirebon di Tengah Corona
news 16 Apr 2021 16:43

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster
news 16 Apr 2021 16:30

Oreon, Platform Video Lokal Rilis Program Ramadan
ototekno 16 Apr 2021 16:16

Awas! Nekat Mudik ke Sragen Dikarantina 7 Hari
news 16 Apr 2021 16:15