PPKM Mikro Efektif karena Pakai Pendekatan Sosial
INILAHCOM, Jakarta - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro sukses di beberapa daerah. Indikatornya, kasus positif Covid-19 menurun dan jumlah zona merah berkurang.
Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen menilai. capaian positif ini karena penerapan PPKM mikro melibatkan banyak kalangan masyarakat.
Nabil menilai, pemerintah selama ini, terus mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat. "Pemerintah menjalakan PPKM dengan pelibatan pendekatan sosial. Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," kata Nabil kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).
Dalam konteks pendekatan sosial, lanjut dia, misalnya pemerintah menggandeng Ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk ke-Indonesia-an. "Dalam hal vaksinasi misalnya, pemerintah serius menggandeng ormas-ormas untuk memperlancar proses," ujar politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini.
Dia menambahkan, kedua pendekatan itu punya kelebihan dan kekurangan, maka harus dipilih mana yang paling tepat. Bisa jadi, lanjut dia, di satu kawasan, pendekatan provinsi lebih baik daripada di provinsi lain. Sedangkan di kawasan lain, pendekatan kota atau kabupaten dirasa lebih tepat. "Maka, pemerintah instrumen yang tepat untuk menganalisa itu, dan dengan indikator yang jelas, kebijakan bisa diterapkan secara maksimal," kata Nabil.
Jelang Puasa, Masyarakat Berharap BST Diperpanjang
PGN Siap Dongkrak Kinerja dan Ekonomi Nasional
Di sisi ekonomi, lanjutnya, pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Strategi ini diharapkan bisa menjaga perekonomian. Program padat karya juga bisa menggerakan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi. Selain itu, ada dukungan program untuk menggerakkan UMKM. "Di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal. Jadi prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif, dan produktif kembali bangkit," tuturnya.
Menurut Nabil, untuk mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat harus saling melengkapi. Jika kesehatan membaik, ekonomi akan pulih. "Pastikan dulu bahwa kesehatan membaik. Kita bangun dan pulihkan dulu ekosistem ekonominya, agar menggerakan semua pihak," katanya.
Kota Tangerang Selatan, termasuk yang sukses melaksanakan PPKM skala mikro. Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan secara keseluruhan zonasi di Tangerang Selatan sudah sangat baik. Artinya, kata dia, tidak ada RT yang masuk zona merah, ataupun oranye.
Selain Kota Tangerang Selatan, DKI Jakarta juga keluar dari zona merah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan keberhasilan ini karena ada dukungan dari masyarakat dengan aktif menerapkan protokol kesehatan.
Pelaksanaan PPKM Mikro di Jawa Timur, boleh dibilang sukses menekan kasus Covid-19 di 16 kabupaten/kota. Saat ini, ke-16 daerah tersebut berubah menjadi zona kuning dari sebelumnya zona oranye. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan PPKM membuat masyarakat menjadi disiplin, terutama dalam menjaga protokol kesehatan. [tar]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Bea Cukai Kepri Amankan 585 Roll Karpet Ilegal
news 16 Apr 2021 18:30

Huawei Band 6 Resmi Hadir di Indonesia
ototekno 16 Apr 2021 18:18

Bea Cukai Kudus Ringkus Mobil Berisi Rokok Ilegal
news 16 Apr 2021 18:00

Bayar Utang, Wanita Paruh Baya Berbuat Terlarang
news 16 Apr 2021 18:00

Bea Cukai Terus Perkuat Pengawasan Segala Lini
news 16 Apr 2021 17:30

BTN Siap Biayai 10.000 Rumah Prajurit Tiap Tahun
news 16 Apr 2021 17:09