Hitung Panen
Kementan Dorong Petani Terapkan Metode Ubinan
INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Pertanian mendorong petani didampingi penyuluh menerapkan metode ubinan, survei yang lazim digunakan untuk mengetahui produktivitas tanaman pangan per hektare.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai ubinan atau pengambilan sampel mutlak dilakukan agar tidak ada perbedaan data, misalnya, definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung.
"Definisi terhadap sawah, misalnya, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah," kata Mentan Syahrul tentang pentingnya data pertanian untuk input program dan kebijakan Kementan.
Sebagaimana diketahui, metode ubinan adalah salah satu metode dalam dunia pertanian untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen. Penerapannya tergolong mudah dan sederhana, dengan rumus hasil ubinan dikalikan luasan per hektar dan jumlah luasan ubinan sama dengan jumlah hasil panen per hektare.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) mengingatkan tentang pentingnya kegiatan pengubinan. Guna memastikan petani dan penyuluh tetap di lapangan dengan mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi.
Kementan Latih Petani Ubinan Jajar Legowo
Asian Agri Kirimkan 2 Ribu Liter Minyak Goreng
"Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan," kata Dedi.
Metode ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi dengan cara sederhana, cukup dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikannya tolak ukur atau perwakilan dari jumlah hasil perpetak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya.
Seruan tersebut dilaksanakan petani di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, baru-baru ini, didampingi penyuluh CPNS Anindira Renintadarti, dan Koordinator Jojo Suharjo mendampingi petani menerapkan metode ubinan, hasilnya tujuh ton per hektare.
Dedi Nursyamsi mengimbau agar penyuluh bisa terus turun ke lapangan dan mendampingi petani serta memastikan produksi pertanian.
"Jangan sampai terlena dengan panen yang sudah didapat. Jangan sampai lahan didiamkan terlalu lama, lakukan percepatan tanam." [yha]
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Q1 2021, Penjualan Global Mercedes-Benz Naik 22%
ototekno 23 Apr 2021 07:07

Ekonomi Terancam Mutasi COVID-19 Makin Mengerikan
news 23 Apr 2021 06:07

Momentum Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
ototekno 23 Apr 2021 06:06

Dorong Ekosistem EV, Pertamina Terus Tambah SPKLU
ototekno 23 Apr 2021 05:05

Virtual Daihatsu Festival Siap Digelar Lagi Besok
ototekno 23 Apr 2021 03:03

Kapolri Kerahkan Kapal dan Sonar Bantu Pencarian
news 23 Apr 2021 02:00