Uber Rilis Laporan Keamanan Layanan Tahun 2018
INILAHCOM, Washington - Perusahaan transportasi online Uber mencatat ada lebih dari 3.000 laporan serangan seksual yang dialami para pelanggan ketika sedang menggunakan layanan Uber sepanjang 2018.
Dalam laporan keamanan yang sudah lama ditunggu, angka itu termasuk 229 pemerkosaan di 1,3 miliar layanan perusahaan jasa angkutan itu. Uber mencatat bahwa pengemudi dan penumpang keduanya diserang, dan beberapa serangan terjadi di antara penumpang.
Pada 2017 lalu, perusahaan itu mengatakan sebanyak 2.936 kekerasan seksual dilaporkan, demikian lansir VOA News.
Profil CEO Baru Samsung Indonesia Yoonsoo Kim
Android Garap Fitur untuk Kurangi Ukuran Aplikasi
Uber dan pesaingnya, Lyft, menghadapi kecaman karena tidak melindungi keselamatan pengendara dan penumpang. Puluhan perempuan menuntut Lyft agar pihak perusahaan seharusnya melakukan lebih banyak untuk melindungi mereka dari serangan pengemudi.
Perusahaan juga mengatakan, layanan Uber juga mengalami 58 kecelakaan lalu lintas fatal, dan sembilan kasus pembunuhan dalam tahun 2018.
Uber mencatat bahwa sebagian besar atau 99,9 persen pelanggan tidak melaporkan masalah keselamatan.
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Pipa Gas Bocor, Lima Orang Tewas
news 25 Jan 2021 21:00

Ketahui Produk Kesehatan Lewat Pameran Virtual
rileks 25 Jan 2021 20:39

WearingKlamby Bantu Korban Bencana di Sulawesi
rileks 25 Jan 2021 20:23

Update Kasus Covid-19 DKI 25 Januari 2021
news 25 Jan 2021 20:00

KPK Umumkan Tersangka Baru Kasus BIG
news 25 Jan 2021 19:20

Penjualan Galaxy S21 Diprediksi Tumbuh 40%
ototekno 25 Jan 2021 19:19