Google Larang Iklan Teori Konspirasi Virus Corona
INILAHCOM, Mountain View - Google melalui perusahaan induknya, Alphabet, melarang situs dan aplikasi untuk menyiarkan iklan teori konspirasi virus corona (COVID-19) yang mereka sebut sebagai 'konten berbahaya'.
Raksasa mesin pencari itu memperbaiki kebijakannya ketika COVID-19 terus berkecamuk di seluruh AS, dan perusahaan periklanan digital, seperti Google dan Facebook, menghadapi permintaan untuk berbuat lebih banyak dalam menekan informasi yang salah.
Mengutip Reuters, konten iklan yang tidak diizinkan adalah yang berkaitan dengan teori konspirasi, seperti gagasan bahwa pandemi virus corona dibuat di laboratorium China sebagai senjata biologis yang dibuat oleh pendiri Microsoft Bill Gates, atau bahwa virus tersebut adalah hoaks.
Pasar Tablet Diperkirakan Kembali Tumbuh di 2021
Google Siapkan Pixel dengan Kamera Bawah Layar
Google telah melarang iklan dengan konten berbahaya, seperti obat penyembuh 'ajaib' atau yang mempromosikan gerakan anti-vaksinasi.
Kebijakan baru tersebut juga akan melarang pengiklan membuat konten mereka sendiri yang mempromosikan teori konspirasi virus corona.
Google hanya mengizinkan lembaga tertentu untuk menjalankan iklan tentang pandemi virus corona, termasuk organisasi pemerintah dan penyedia layanan kesehatan, untuk mencegah kegiatan seperti menaikkan harga pasokan medis.
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Ini Aturan Baru Naik KA Jarak Jauh
news 27 Jan 2021 13:00

Panen Banyak Uang dari Forex, Begini Tipsnya
ototekno 27 Jan 2021 13:00

DPP Gerindra Beri Ketua DPC Jaktim Kartu Kuning
news 27 Jan 2021 12:40

Berkah Diplomasi Ekonomi, Pendukung IE-CEPA Tumbuh
news 27 Jan 2021 12:38

Penjualan Online Smartphone di Asia Tenggara Naik
ototekno 27 Jan 2021 12:30

Prokes Transportasi Udara Diperpanjang Begini
news 27 Jan 2021 12:24