Militer Myanmar Blokir Facebook Setelah Kudeta
INILAHCOM, Naypyitaw - Militer Myanmar memblokir akses ke Facebook setelah kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi beberapa hari lalu.
Pihak militer melarang akses Facebook sampai hari Minggu, 7 Februari 2021. Laman baru tentang pembangkangan sipil di negara tersebut sudah mendapat hampir 200.000 pengikut, juga dukungan dari selebriti Myanmar.
Juru bicara Facebook Inc meminta otoritas Myanmar mengembalikan akses untuk Facebook dan WhatsApp di negara tersebut. Facebook memiliki jumlah pengguna hampir separuh dari jumlah penduduk Myanmar yang sebanyak 54 juta jiwa.
Facebook akan memutuskan bagaimana menyeimbangkan perlidungan untuk politikus demokratik dan aktivits sekaligus bekerja sama dengan rezim baru agar layanan mereka bisa kembali berjalan.
YouTube Blokir 5 Saluran Militer Myanmar
Facebook Cabut Larangan Iklan Politik di AS
Sebelum pemilihan umum di Myanmar November lalu, Facebook menyatakan sudah menurunkan 70 akun dan laman palsu yang dijalankan oleh militer. Akun dan laman tersebut mengunggah konten positif soal tentara atau mengkritik Suu Kyi.
Berdasarkan pantauan Reuters, unggahan di akun dan laman palsu itu mulai Oktober 2020 hingga sekitar dua hari sebelum kudeta berlangsung. Setelah kudeta, laman-laman tersebut mengunggah soal pemerintah dan justifikasi mengambil alih pemerintahan.
Beberapa laman mengunggah kritik atau ancaman terhadap politikus, termasuk Suu Kyi, jurnalis, dan aktivis.
Sebelum diblokir, Facebook menutup akun dan laman tersebut.
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA

Q1 2021, Penjualan Global Mercedes-Benz Naik 22%
ototekno 23 Apr 2021 07:07

Ekonomi Terancam Mutasi COVID-19 Makin Mengerikan
news 23 Apr 2021 06:07

Momentum Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
ototekno 23 Apr 2021 06:06

Kapolri Kerahkan Kapal dan Sonar Bantu Pencarian
news 23 Apr 2021 02:00

Gratis Biaya Cek Mobil Suzuki Terdampak Bencana
ototekno 23 Apr 2021 01:01

Bea Cukai Hibahkan Barang Barang Keperluan Covid
news 23 Apr 2021 01:00